Thursday, March 31, 2005

I'm Back!!!!!




Baru balik dari bedrest 3 hari di rumah sakit plus seminggu di rumah, eh ternyata banyak tamu yang datang…… maap yaaaaa sobat….akibat liburan kecentilan, akhirnya harus nginep di rumah sakit, for a while, gara-gara si kakak ngambek (yup! something happened with my pregnancy). Alhamdulillah sekarang sih udah baekan. InsyaAllah si kakak juga bae-bae aja (doain yaaaaaa sobat…..).

Being pregnancy mengajarkan aku banyak hal, yang paling bikin aku mengambil banyak pelajaran adalah buat BERSABAR. Doh!….aku tuh…paling bermasalah banget sama yang namanya SABAR. Padahal khan “sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang sabar” yak?!
Tau nih…payah banget dah aku buat hal yang satu ini. Nah…mungkin akibat sifat buruk ini juga akhirnya aku harus bedrest di rumah sakit, dan nyusahin suami, "huaaaaaa……sayangku….maafkanlah istrimu"…;(((( (hehehe, gini nih kalo kelamaan di rumah dan keseringan melototin telenovela).

Okay, yang pasti aku harus rehat sejenak buat konsolidasi kerjaan, soalnya buat sekarang ini kayaknya sulit ngerjain sesuatu dobel-dobel, susah konsennya euy! Trusssss….minta doanya juga so everythings gonna be allright, until I’ll deliver this tiny creature (hihihi).
Buat sobat-sobat smua yang dah sowan ke beranda kami……thx banget buat atensinya, InsyaAllah bakal ada kunjungan balasan. Salam kenal juga buat beberapa sobat baru…maap…bukan saya ga mo bales…sekali lagi bukan saya orangnya sok sibuk….tapi maap….ngerjain tugas di kantor dulu yaaaa (maklum…sebagai serdadu, tugas dari komandan harus didahulukan…;p). InsyaAllah balik lagi nanti dengan sharing crita yang baru.

Notes: Buat sepupuku yang maniez……gimana persiapannya? Masih butuh wedding consultation?

Friday, March 18, 2005

Ketika Aku Ngidam (dan perploncoan itu dimulai....)

Horeeeee…udah mo weekend. Alhamdulillah! Jadi inget cerita weekend kemaren. Sejak ketahuan hamil, engga ngerti apa ini yang namanya ngidam, yang pasti weekend kemaren keinginan aku untuk makan yang aneh-aneh mulai muncul. Ga ngerti karna pengaruh tivi (kebetulan weekend lalu ada salah satu stasiun televisi yang menayangkan acara tentang jenis makanan yang satu ini) yang pasti hari Jumat lalu aku jadi kepingiiiiiiiin banget makan, soto betawi. Padahal jauh sebelum aku hamil dulu udah janji sama mas Indra ga mau ngerjain dia ketika aku hamil kelak dengan permintaan yang ga masuk akal. Eh…siang-siang mas Indra pulang sholat Jumat aku dengan santai dan tanpa dosanya bilang gini, “Mas, beliin soto betawi donk…tapi yang kaki sapi yaaaaaa” mas Indra sih menyanggupi awalnya, tapi denger dulu donk persyaratan aku berikutnya “tapi soto kaki sapinya harus yang di tanah abang, yang mangkal depan bill shop, depan masjid tuh, deket tukang kopi…..”ujarku kalem.

What?!”mata mas Indra yang udah bulet jadi tambah bulet. Emang dasar aku nya yang tanpa dosa, cuma nyengir liat tampang mas Indra. Walaupun akhirnya ga dipenuhinya dan aku pun ga trus marah, mas Indra jadi bergumam kecil melihat kelakuan aku “dan masa perploncoan itu dimulai…….”aku cuma nyengir dengernya.
Memang belakangan ini permintaan aku suka rada kelewatan. Minggu sebelumnya aku minta toge goreng, tapi yang beli di bogor ;p. Eh…aku masih mending lagi, ada temen aku yang ketika hamil punya permintaan aneh, waktu itu suaminya pulang praktek, trus dia nyium jas praktek suaminya bau gorengan, trus dia merengek minta dibelikan. Yang nggilaninya dia ga mau dibeliin asal gorengan, pokoknya yang baunya persis sama yang dia cium dari jas suaminya, dan disuruhnya suaminya itu balik lagi ke tempat kerjanya di bilangan diponegoro (rumah dia di Tebet). Udah nih…akhirnya dibeliin, eh…begitu suaminya kasih, hanya dia cium, trus….udah deh….sama sekali ga disentuh, apalagi dimakan. Dasar!!! *mode:geleng-geleng *

Alhamdulillah aku ga parah banget, kalau pun lagi pengen sesuatu, aku bisa nyari sembari pulang kantor (jadi ga harus bikin mas Indra pusing nyari). Udah gitu, si kakak nih kayaknya banyak yang sayang, beberapa temen yang ngerti akan bakal kehadirannya dengan rela dan ikhlas beliin aku makanan yang emang lagi aku pengen. Apalagi temen-temen yang emang sering tugas luar dan bisa mampir-mampir beli sesuatu, pulang mereka tugas, ada….aja yang dibeliin mereka buat aku.
Kayak minggu lalu dibeliin mba Lolita asinan dari Cikini, trus Mas Herry juga beliin asinan dari gang Kambodja, trus kemaren banget ini mas Pandu beliin aku Soto Mie Pasar Sunan Giri, hari sebelumnya mas Marna nyempetin beliin aku Soto Mie yang suka mangkal di depan UT Pondok Cabe (katanya sambil mampir ke kantor Pajak). Duh…guys…thanks banget buat perhatiannya yaaaaaa. Tapi aku ga pernah maksa khan….kasian si kakak niy…ntar celamitan ;p (amit-amit dah!). So far, permintaannya masih yang mursida dan blon yang ga masuk akal, smoga ga nyusahin lah!

Being pregnant…amazing banget sih!!!!
Have a nice weekend buat sobat semua yaaaaaaaaa!

Tuesday, March 15, 2005

Sepenggal pelajaran "Trimester Awal"




Diberi kesempatan oleh Pemilik diri ini untuk mengalami salah satu proses kehidupan yang bernama kehamilan, adalah berkah.
Kesimpulan sementara tentang menjalani kehamilan itu ga enak (tapi tetap menyenangkan lho!). Jangan protes dulu donk……coba tanya ke semua orang yang pernah hamil, pasti jawabannya sama, GA ENAK. Perkara trus para ibu yang diberi kehormatan mendapatkan amanah yang Luar Biasa dapat menjalaninya dengan ikhlas dan tabah, itu mah lain perkara! (psssttt bersyukur mah kudu lagi!).

Nah, sebagai orang yang baru pertama kali merasakan kehamilan, kalo ada yang tanya gimana sih rasanya? Dengan spontan pasti aku akan jawab “Ga enak!” Coba aja, perut seharian berasa kembung, kepala pusing, lemes banget, serba salah, tidur ga nyenyak.
Tapi…….dari semua rasa ketidak enakan itu, ada hikmah yang bisa aku ambil yang malahan membuat aku teringat pada sosok dibalik keberadaanku hingga kini. Dialah IBU. Sebutan yang dirindukan oleh semua perempuan dibelahan dunia ini, karena ga semua perempuan diberi kesempatan menyandang amanah ini (tanpa mengurangi rasa hormat pada kaumku lainnya yang belum diberi amanah, bersabar aja, Allah punya rencana yang pastinya terbaik buat kita).

Okay, back to rasa ga enak. Ternyata rasa ga enak yang aku alami selama hamil ini membuat aku menyadari betapa besar kasih dan pengorbanan IBU kita kepada kita. I just wondering, betapa menderitanya para ibu kita ketika mereka sedang mengandung kita, anak-anaknya. Semua harus dilakoninya bersamaan kesibukan yang mendera mereka (buat yang jadi Ibu Rumah Tangga dengan domestic works-nya, dan yang harus ikut bekerja membantu finansial keluarga, ya harus rela menjalaninya di tempatnya bekerja, bete tau ga sih!). Dan itu semua dijalaninya dengan penuh ketidaknyamanan. Diam ga enak, tidur gelisah, duduk serba salah, berdiri bikin gerah, belum lagi lidah yang tiba-tiba ga bisa lagi merasakan kelezatan aneka makanan. Semua makanan berasa aneh aja di lidah. Nah…nanti kalo udah masuk bulan ketiga dan keempat, mulai deh festival mual dan muntah (koq festival? Iyalah…orang bisa dikatakan kejadiannya sering banget! Hampir tiap waktu jheh!).

Hummmm, tadi malam ketika sama-sama kami nonton acara di TPI, mata ini sejenak melirik ke sosok di sebelahku. Sosok yang telah melahirkan, membesarkan, dan mempersiapkan aku hingga menjadi manusia mandiri seperti sekarang ini. Sosok yang telah memperkenalkan aku pada indahnya dunia ini, yang telah mengajarkan aku melangkah dan berkata-kata. Sosok yang telah memperkenalkan kita pada Kebesaran sang Maha Pencipta. Adakah hutang yang begitu besar itu bisa terbayarkan untuknya? Adakah kaki ini bisa menggantikan kelelahan kakinya ketika menopang berat tubuhnya ketika kita berada di dalam rahim kokohnya? Adakah lengan ini bisa membuatnya nyaman, senyaman rengkuhannya ketika kita masih dalam buaiannya? Adakah senyum ini bisa menyejukkannya sesejuk ketika dahulu dia selalu mendengar keluhan kita dan menentramkan kita dengan kata-kata lembutnya?

Duhai yang Maha Indah, sekali lagi Engkau ingatkan kami atas peristiwa besar ini. Engkau ingatkan kami akan keberadaan sosok ibu kami, agar kami tidak pernah lupa dan mengingkari segala pengorbanannya.
Duhai yang Maha Penyayang, sayangilah IBU kami, sebagaimana mereka telah menyayangi dan merawat kami sedari kami kecil dahulu.
Kami sadar sepenuhnya, tidak akan pernah cukup, berapa pun nilainya kami dapat membalas segala pengorbanan para IBU kami. Hanya kami pinta RidhoMu untuk segala ikhlas mereka atas seluruh cinta dan kasih yang dicurahkannya kepada kami selama ini.


-------
Dalam hidup ini, ada dua hal yang tidak bisa kita pilih, Orang Tua dan Boss kita.
Dear my Lord……..thanks for giving me a change to be a daughter of our lovely mother. May Allah bless you Mommy!!!always



“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” ( Qs 31:14)

Monday, March 07, 2005

Ketika Banjir Menyentuh Nurani




Banjir tuh emang nyebelin, aku memutuskan balik ke rumah mamah di jatiwarna, gara-gara kemaren Kamis (03-03-05), tempat mama di Duren Sawit banjir, dan airnya masuk ke kamar! Kejadiannya berlangsung tengah malam menjelang pagi (sekitar jam 01.00 dini hari gitu deh!). Kami berdua betul-betul ga nyangka kalo airnya masuk sampai ke kamar kami, soalnya paling banter air masuk sampai dapur aja. Duh…buku-buku dan peralatan ngajarku habis semua, kerendem banjir. Foto-foto pernikahan kami nyaris jadi korban, Alhamdulillah sempat diselamatkan berikut klise-nya.

Ehhhh, ternyata, kemarin minggu tuh sebagian saudara kita di Bekasi Selatan dapat rejeki banjir juga! Kemaren hampir semua berita di televisi memberitakan peristiwa ini (hehehe, kecuali spacetoon, soalnya masih siaran percobaan). Karena ada salah satu tanggul Sungai Cikeas yang Jebol, beberapa wilayah di Bekasi Selatan jadi terendam banjir. Ga tanggung-tanggung, banjirnya mencapai 2.5 M, Masya Allah!!! Beberapa wilayah yang sempat aku dengar terkena banjir adalah perumahan Kemang IFI, perumahan Pondok Gede Permai, Perumahan Villa Nusa Indah (entah yang seri berapa nih, pokoknya yang paling deket kali mungkin yaaaa), Perumahan Bumi Satria Kencana, Perumahan Villa Jatirasa (hah?!). Yang terakhir ini cukup membuat kita berdua terkejut dan ketar-ketir. Pasalnya, our future home terletak di depan lokasi perumahan tersebut. Kalo kami berdiri di belakang rumah kami, sejauh mata memandang akan tampak atap-atap dari perumahan Villa Jatirasa. Artinya, lokasi perumahan ini memang cukup rendah dibanding tempat kami tinggal kelak.
Minggu siang, Mas Indra sempat mendatangi lokasi rumah kita, trus disana dia dapat kabar bahwa perumahan yang lokasinya lebih rendah dari perumahan kita terendam banjir hingga 2.5-3M. Mas Indra bahkan sempat melihat dari belakang rumah kami, beberapa penduduk yang menyelamatkan diri ke atas atap rumah mereka. Lokasi perumahan kami akhirnya menjadi salah satu tempat evakuasi, terutama mobil-mobil milik penghuni perumahan tersebut. Denger-denger, beberapa perahu karet sempat di operasikan untuk mengevakuasi warga yang terkena banjir tersebut.

Duh….kalo liat seperti itu, kayaknya koq aku masih harus lebih bersyukur. Ya iyalah! Sementara aku hanya mengalami kebanjiran 3 cm aja udah panik, ketakutan kayak mo diserang Tsunami. Gimana mereka yang rumahnya terendam hingga 2.5-3M yaaaaa. Aku yang kebanjiran 3 cm aja ribut karena karpet di kamar jadi basah dan susah kering, trus jadi bikin bau kamar lagi, gimana yang banjirnya lebih besar ya….yang mungkin lumpur yang tebal akan menghiasi rumah mereka.
Duh….ampuni hambaMu yang tiada pernah bersyukur ini Ya Robb……..

Thursday, March 03, 2005

"The Gift"



gambar kakak, kata dr Jacoeb umurnya dah 1.5 bulan

Allah Maha Besar!!! Kata-kata itu yang kemarin tiada henti terucap dari bibir kami berdua.
Sobat, sudah setahun berlalu usia pernikahan kami. Sejak awal pernikahan kami, kami selalu berharap Allah segera mempercayakan dan menitipkan amanahNya kepada kami. Namun mungkin Allah berkehendak lain, dalam Husnudzon kami kepada Nya, selalu kami saling menghibur, “Oh…mungkin Allah sedang menguji kesabaran kita berdua” atau malahan “Oh…mungkin Allah memberi kita kesempatan untuk berlama-lama berdua (ehem!) *mode: berkedip-kedip*(mengingat waktu perkenalan kami sebelum menikah yang sangat singkat yang membuat kita hingga hari ini, terkadang masih menemukan hal-hal baru di diri kita masing-masing).”
Hingga kemarin, Senin 28 Februari 2005, hari itu kami berdua dapat rizki sakit Flu hebat yang memaksa kami untuk ambil sick leave. Siang itu mas Indra memaksa aku untuk berobat ke rumah sakit Mitra Keluarga Jatinegara. Kami konsul dengan dr Ina Gunawan (dokter umum yang cantik dan ramah!)

+“Ibu Tita & Pak Indra……..apa keluhannya” begitu sang dokter menyambut kami dengan ramah disertai dengan uluran tangan ramah

- “Ini dok, saya dan suami flu berat, sampai-sampai kami hari ini tidak masuk” jawabku menerangkan.

Sang dokter tersenyum dan mempersilahkan aku untuk diperiksa terlebih dahulu.

+ “Ibu sedang menyusui?”tanya sang dokter sambil memainkan stetoskopnya

- “Engga dok” jawabku singkat

+ “Sedang hamil?”Tanya sang dokter penasaran, kali karena dia liat tampilan aku yang seperti orang hamil (baca: endut)

+ “Hamil? Wah….nda tau ya Dok?” jawabku sedikit acuh, paling males ditanya seperti itu, soalnya udah capek dan pasrah

- “Lho…..emang Ibu terakhir haid kapan?”Tanya sang dokter lagi

+ “Kapan yaaaaa, pokoknya sama hari ini, saya sudah telat 2 minggu.”jawabku innocent.

- “Hah?! Lho emang Ibu belum periksa?”Tanya sang dokter dengan nada kaget

+ “Belum…..males dok, saya khan masih terapi, abis laparoskopy, jadi…ntar aja nunggu telat 3 minggu, baru balik ke dokter saya, atau kalo emang hamil, nunggu empat bulan sampe ada yang berasa bergerak-gerak di perut saya”balas saya kalem lagi.

Sang dokter makin kaget, alis matanya sampai menyatu, tanda keheranan mendengar jawaban aku.
Emang sih…….sejak terakhir sempat telat dua minggu, tapi ga jadi, aku udah males banget yang namanya preg test. Beli test pack aja kayaknya berasa cuma jadi penyumbang apotek. Maunya…biar ntar dah telat 4 bulan, janinnya bergerak-gerak sendiri, jadi ketauan deh…kalo hamil! Atau kayak si Ayuk, yang ngebatuin nyuci di rumah, dia baru sadar kalo hamil, setelah usia kandungannya 8 BULAN!!!! Masya Allah!

Ya udah, Ibu saya kasih pengantar ke lab untuk preg test, saya takut soalnya kalo ternyata Ibu benar hamil, obat yang saya berikan membahayakan kandungan Ibu.”kata sang dokter sambil menulis rekomendasi lab.

Singkat cerita, akhirnya aku diantar mas Indra melakukan preg test di lab. Itu juga kami masih tanpa pikiran apa-apa, santai……ga expect bakal terjadi sesuatu. Hingga akhirnya………

(di depan loket tempat pengambilan hasil preg test)

Allahu Akbar….Alhamdulillah!!” hanya pekikan kecil itu yang terucap di bibir kami masing-masing, ketika melihat tulisan POSITIF di kolom hasil preg test.

Kenapa Allahu Akbar? Karena memang hanya karena kehendakNya sajalah aku hamil.
Sebagai info, terakhir aku ke dokter, hasil USG menyebutkan sel telur yang ada di indung telurku kecil-kecil. Secara teori dan ilmu kedokteran, MUSTAHIL terjadi pembuahan, tapi dokter mengingatkan aku bahwa ada Kuasa Allah di sana. Dan itu yang timbul menjadi keyakinan di hati ini. Rasanya ingin sekali disetiap detak nadi dan aliran darah ini, aku terus memujiNya, bersyukur atas kemurahanNya, dan mengakui kebesaranNya.

Trus…malamnya, untuk lebih meyakinkan lagi, kami mendatangi dr T.Z Jacoeb di prakteknya di daerah kebayoran. Sang dokter meng-USG aku, “nih Pak…..jantungnya berdetak…..”kata sang dokter sambil memperlihatkan gambar detak jantung kakak (begitu kami akan memanggilnya hingga dia lahir kelak). “Subahanallah……….so tiny banget yaaaaa”aku dan mas Indra bergumam. It’s so amazing! Menyaksikan kebesaran ciptaanNya. Bayangkan makhluk kecil yang boleh dibilang tidak berdaya itu harus berjuang untuk bertahan dan berkembang dalam rahim yang gelap, hanya karena kemurahan dan kebesaran kuasa Allah semata saja! Perasaan kami berdua makin tidak menentu!

Jadi kalo aku akhirnya hamil, bukan karena nginjek jempol kakinya encim, bukan pula karena pijat refleksi, bukan karena minum sari buah wamena (ih…..yaks!!!).
Karena izin Allah-lah akhirnya aku hamil, karena izin Allah pula-lah dr T.Z Jacoeb dapat mengobati endometriosisku dan mempermudah kehamilanku. Allah-lah yang berkehendak, Allah-lah yang Maha Kuasa.
Sobat…doakan supaya saya selalu sehat dan segalanya berjalan dengan lancar hingga InsyaAllah melahirkan kelak, AMIN.

Hanya sesungguh-Nya, apabila Dia menghendaki sesuatu Dia berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ maka jadilah ia. ” (QS 36:82)