Tuesday, December 13, 2005

Bahagianya Menjadi Abi

Penantian yang ditunggu-tunggu kan tiba. Tanggal 9 Oktober 2005 sore, aku, yayang (sebutan aku utk istri tercinta), papah dan mamah (mertua aku) pergi ke rumah sakit Budhi Jaya di Tebet, sesuai advis dokter Tz. Jacoeb agar sehari sebelum persalinan agar dirawat di rumah sakit. Perlengkapan persalinan memang sudah kami siapkan jauh-jauh hari jadi kami tinggal angkat tas saja. Pas adzan Maghrib tanda berbuka puasa berkumandang, sampailah kami di RS tersebut. Kami berbuka apa adanya, karena saya harus mengurus administrasinya terlebih dahulu, setelah itu yayang baru masuk kamar. Malamnya yayang harus berpuasa, karena besok pagi sudah di operasi caesar. Memang sebelumnya kami sudah tahu bahwa yayang harus di caesar karena dokter menyarankannya seperti itu setelah melihat kondisi2 tertentu. Bagi kami apa yang terbaik menurut dokter, kami ikuti saja.

Malamnya aku nginap di musholla di basement RS tersebut. Memang tak nyaman tidur di musholla itu, dengan udara yang agak pengap dan panas serta alas tikar sajadah yang agak kasar, namun apa boleh buat, karena memang di kelas 2 itu, tidak diperbolehkan pasien ditunggu keluarganya. Malamnya seperti biasa, aku melakukan sholat tarawih setelah itu aku tidur untuk kemudian dilanjutkan tengah malamnya sholat qiyamullail. Doa dan shalawat tak lupa saya panjatkan ke hadirat Illahi, semoga yayang dan bayi kami selamat tak kurang apapun jua. Alarm di hp berbunyi, tanda waktu untuk sahur. Bergegas aku mencari makan di warung. Selesai itu, aku mencari masjid yang masih buka, ternyata pada jam-jam sekitar 3.30 itu masjid masih tutup. Untungnya aku bertemu dengan pak haji pengurus masjid yang kebetulan lewat dan beliau langsung membuka pintu masjid sambil menanyakan aku darimana. Maklum dengan membawa tas ransel dan celana kargo, aku persis sebagai seorang pengembara. Asal jangan disangka teroris aja yaaa..hehehe...

Selesai shubuh dan mandi, aku ke lantai 3 ke tempat yayang dirawat. Aku besarkan hatinya supaya tetap tenang, tawakal dan jangan lupa selalu berdoa. Ada perasaan haru menyergap di sanubari. Jadi ingat mama yang melahirkan dan papa (almarhum). Tidak lama kemudian suster membawa yayang ke lantai 2 ruang observasi untuk dilakukan persiapan caesar. O ya...sebelumnya beberapa waktu yang lalu pada konsultasi dokter yang terakhir, aku pernah minta ke dokter agar kalau bisa menemani yayang selama dioperasi, namun dokter tidak mengijinkannya, padahal kepengeeen banget untuk bisa melihat langsung proses persalinan itu.

Saatnya untuk persalinan, pagi itu 10 Oktober 2005 atau bertepatan tanggal 6 Ramadhan 1426H...aku diminta keluar dan menunggu di ruang tunggu...tak berapa lama kemudian sekitar pukul 6 pagi , papah dan mamah datang ke rumah sakit. Saat-saat itu merupakan saat yang mendebarkan...moment menjadi seorang bapak...Masa menunggu itu, aku sholat dhuha dan hajat. Kurang lebih pukul 8 pagi, suster memanggil aku dan menyampaikan ucapan selamat..."Selamat pak, anaknya telah lahir dengan selamat pukul 7.55". Aku tanya : "Laki-laki atau perempuan, sus". Dia jawab : "Laki-laki". Aku mengucap syukur Alhamdulillah...papah dan mamah memeluk aku sambil mengucapkan selamat. Perasaan haru dan bahagia campur aduk menjadi satu. Akhirnya....sang bujangan dahulu....kini tlah menjadi bapak....Kemudian suster mempersilahkan aku untuk melihat bayi kami. Masya Allah, bayi kami terlihat putiiiihhh sekali..bener...matanya berkejap-kejap menatap wajah abinya...mulutnya berkomat-kamit...lalu aku adzankan dan iqamatkan di kedua telinganya....Berat bayi kami 3,7 kg dan panjangnya 50 cm. Selang beberapa waktu kemudian mama aku datang sendirian...dan menyampaikan selamat kepada aku. Ternyata Lalu aku diminta untuk mengisi registasi administrasi kelahiran...bayi kami...buah hati kami, kami beri nama Muhammad Ilman Zuhriy. Nama yang sudah kami persiapkan jauh hari. Artinya...semoga anak ini menjadi panutan seperti akhlaknya Rasulullah Muhammad SAW, sedangkan nama Ilman Zuhriy itu berarti kemegahan/kegemilangan orang yang berilmu. Semoga nama ini menjadi spirit bagi anak kami kelak dan ilmunya membawa manfaat bagi agama, orang tua dan kemaslahatan ummat...Amiiin ya Robbal 'Alamiiin. Maaf Bunda Mentari (maunya sih dipanggil Ummu Ilman) masih sibuk mengurus uda kecil, jadi dia minta Abinya yang mengisi catatan hariannya...maaf kalo kata2nya kurang pas...Salam dari kami buat teman2 semua.