Monday, September 06, 2004

Dasar Aparat !




Kemarin Sabtu malam, kira2 jam 9-an ada kejadian yang engga mengenakkan buat kita berdua. Malam itu sepulang kita dari resepsinya fifin di masjid Pondok Indah, rencananya kami mo langsung pulang, soalnya mo ngejar nonton finalnya Indonesian Idol (hehehe, kayaknya hampir semua orang malem itu pengen pulang cepet deh, trus nonton Result Show-nya Indonesia Idol). Kami belok ke arah Radio Dalam, soalnya mo sekalian jemput Papah & Nugie di rumah Wida, jadi critanya mo nonton bareng disana. Tiba2 waktu kita belok di lampu merah Pondok Indah, dari sebelah kiri ada motor nyalip mobil kita trus nyenggol ujung depan mobil kita sampe pengendaranya jatuh. Dia langsung ngetok jendela mas Indra sambil ngacungin helm-nya, trus nyuruh mas Indra turun. Dari gaya dan bajunya sama motor trail-nya aku bisa nebak dia dari kepolisian (PRC kali yaaa,abis pake celana cargo coklat). Trus langsung nyalahin mas Indra yang katanya belok dengan tiba2, ga pake ngasih sein.

+ “Bapak gimana sih?! Koq belok tiba2!” begitu bentak dia
- “Lho kami ga belok tiba2 koq, kamu sudah kasih lampu sein untuk belok” jawab mas Indra yakin kalo dia benar.
+ “Tapi Bapak engga masang lampu sein!” kata si aparat keukeuh.

Pada saat yang bersamaan kita keluar dari mobil, ada mobil kijang bak terbuka yang berhenti di depan mobil kita, ternyata Andi (tadinya kita kira DLLAJR, abis pake bak terbuka sih ;p). Kita berdua ga nyangka, karena mobil dia kayaknya keluar duluan dari tempat pesta.
Terusannya Andi ikut ngomong jadi saksi.

> “Benar Pak…saya liat sendiri Bapak ini sudah memasang lampu sein, jadi ga ada alas an buat Bapak menuduh Bapak ini belok dengan tiba2. Dia terdesak ke tengan karena banyak motor yang ngedesak mobilnya ke arah tengah, sama dengan mobil saya. Tapi Bapak ini sudah benar, dia sudah pasang lampu sein.” Ujar Andi membela kami. Trus aku masuk ke mobil sebentar nyalahin lampu sein, supaya dia tau kalo lampu sein kami ga mati.
< “Liat tuh Pak, nyala khan? Lagipula, bukankah aturannya kalo mo belok harus pasang sein, dan pengemudi dibelakangnya seharusnya memperhatikan itu” kataku ikutan membela diri.

Tapi dasar aparat dia tetep keukeuh mempertahankan argumennya. Engga ngerti karena akhirnya malah dia yang terdesak trus sadar kalo memang kami yang benar, ato juga karena tuduhan dia kalo lampu sein mati tidak terbukti, akhirnya dia meminta maaf dan mempersilahkan kami melanjutkan perjalanan.
Aku ga habis pikir, kalo ga ada Andi, udah gitu mas Indra malahan menyuruh aku masuk mobil, karena takut aku kenapa2, tapi mana tega lah aku…..ngebiarin suamiku di ‘donder’ sama aparat kayak ghitu.

Akhirnya kami melanjutkan perjalanan, dasar si Andi (dari dulu dia memang paling seneng berdebat sama aparat), trus dia bales telpon aku setelah sebelumnya aku sms say thanks ke dia.

> “Udah lah Ta….emang udah tugas gue sebagai seorang aparat melindungi masyarakat” ujarnya kalem.
Kami berdua tertawa mendengar ucapannya, “Pede banget sih si Andi!”
Kata Andi…aparat emang gitu, dia ga pernah merasa salah walaupun mereka salah, udah banyak contoh, dan kata Papah di doktrin militer memang ada aparat ga pernah salah (hehehe, kayak jaman Ospek). Tapi mas Indra emang ga akan pernah takut, kalo dia merasa ga punya salah, cuman khan aku yang takut, ntar kalo suamiku diapa2in gimana. Mana imoet gitu lagi posturnya.

Itu cerita kita sama PRC.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nonton Indonesian Idol khan………walaupun baru terakhir2 aja ngikutin, sempet ikutan spaning juga waktu pengumuman pemenang. Tapi acara kemaren membuktikan kalo penonton Indonesia masih rasional, ga milih ‘tampilan’ aja, tapi kualitasnya juga.
Eh…lagunya yang ‘Karena Cinta’ bagus ya kata2nya.


Dan bila…aku berdiri…..
Tegak……sampai hari ini….
Bukan kar’na kuat & hebatku……

Semua….karena cinta…..
Semua…karena cinta
Tak mampu diri ku dapat berdiri Tegak….
T’rima Kasih Cinta……..

Boleh donk mempersembahkan lagu ini buat suami yang notabene orang yang aku sayang. Boleh donk berlagak bak orang yang lagi jatuh cinta sama suami (emang TW sama Lin aja yg boleh yg masih muda…;p). Hahaha…bener kata TW, ada kekuatan tersendiri ketika kita mengucapkan Terima Kasih, apalagi pada orang yang kita sayang (cieeeeeee so romans loe Ta!!!). Tapi tau ga siiiiiii, efek sesudahnya itu lho…..(yang ini buat konsumsi kami aja ya? Maap nih men temen).

No comments: