Tuesday, March 15, 2005

Sepenggal pelajaran "Trimester Awal"




Diberi kesempatan oleh Pemilik diri ini untuk mengalami salah satu proses kehidupan yang bernama kehamilan, adalah berkah.
Kesimpulan sementara tentang menjalani kehamilan itu ga enak (tapi tetap menyenangkan lho!). Jangan protes dulu donk……coba tanya ke semua orang yang pernah hamil, pasti jawabannya sama, GA ENAK. Perkara trus para ibu yang diberi kehormatan mendapatkan amanah yang Luar Biasa dapat menjalaninya dengan ikhlas dan tabah, itu mah lain perkara! (psssttt bersyukur mah kudu lagi!).

Nah, sebagai orang yang baru pertama kali merasakan kehamilan, kalo ada yang tanya gimana sih rasanya? Dengan spontan pasti aku akan jawab “Ga enak!” Coba aja, perut seharian berasa kembung, kepala pusing, lemes banget, serba salah, tidur ga nyenyak.
Tapi…….dari semua rasa ketidak enakan itu, ada hikmah yang bisa aku ambil yang malahan membuat aku teringat pada sosok dibalik keberadaanku hingga kini. Dialah IBU. Sebutan yang dirindukan oleh semua perempuan dibelahan dunia ini, karena ga semua perempuan diberi kesempatan menyandang amanah ini (tanpa mengurangi rasa hormat pada kaumku lainnya yang belum diberi amanah, bersabar aja, Allah punya rencana yang pastinya terbaik buat kita).

Okay, back to rasa ga enak. Ternyata rasa ga enak yang aku alami selama hamil ini membuat aku menyadari betapa besar kasih dan pengorbanan IBU kita kepada kita. I just wondering, betapa menderitanya para ibu kita ketika mereka sedang mengandung kita, anak-anaknya. Semua harus dilakoninya bersamaan kesibukan yang mendera mereka (buat yang jadi Ibu Rumah Tangga dengan domestic works-nya, dan yang harus ikut bekerja membantu finansial keluarga, ya harus rela menjalaninya di tempatnya bekerja, bete tau ga sih!). Dan itu semua dijalaninya dengan penuh ketidaknyamanan. Diam ga enak, tidur gelisah, duduk serba salah, berdiri bikin gerah, belum lagi lidah yang tiba-tiba ga bisa lagi merasakan kelezatan aneka makanan. Semua makanan berasa aneh aja di lidah. Nah…nanti kalo udah masuk bulan ketiga dan keempat, mulai deh festival mual dan muntah (koq festival? Iyalah…orang bisa dikatakan kejadiannya sering banget! Hampir tiap waktu jheh!).

Hummmm, tadi malam ketika sama-sama kami nonton acara di TPI, mata ini sejenak melirik ke sosok di sebelahku. Sosok yang telah melahirkan, membesarkan, dan mempersiapkan aku hingga menjadi manusia mandiri seperti sekarang ini. Sosok yang telah memperkenalkan aku pada indahnya dunia ini, yang telah mengajarkan aku melangkah dan berkata-kata. Sosok yang telah memperkenalkan kita pada Kebesaran sang Maha Pencipta. Adakah hutang yang begitu besar itu bisa terbayarkan untuknya? Adakah kaki ini bisa menggantikan kelelahan kakinya ketika menopang berat tubuhnya ketika kita berada di dalam rahim kokohnya? Adakah lengan ini bisa membuatnya nyaman, senyaman rengkuhannya ketika kita masih dalam buaiannya? Adakah senyum ini bisa menyejukkannya sesejuk ketika dahulu dia selalu mendengar keluhan kita dan menentramkan kita dengan kata-kata lembutnya?

Duhai yang Maha Indah, sekali lagi Engkau ingatkan kami atas peristiwa besar ini. Engkau ingatkan kami akan keberadaan sosok ibu kami, agar kami tidak pernah lupa dan mengingkari segala pengorbanannya.
Duhai yang Maha Penyayang, sayangilah IBU kami, sebagaimana mereka telah menyayangi dan merawat kami sedari kami kecil dahulu.
Kami sadar sepenuhnya, tidak akan pernah cukup, berapa pun nilainya kami dapat membalas segala pengorbanan para IBU kami. Hanya kami pinta RidhoMu untuk segala ikhlas mereka atas seluruh cinta dan kasih yang dicurahkannya kepada kami selama ini.


-------
Dalam hidup ini, ada dua hal yang tidak bisa kita pilih, Orang Tua dan Boss kita.
Dear my Lord……..thanks for giving me a change to be a daughter of our lovely mother. May Allah bless you Mommy!!!always



“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang ibu bapaknya; Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu” ( Qs 31:14)

2 comments:

abhirhay said...

sebuah beban tak terkira2 maka wajar bila ibu saat mengandung terpayah-payah. tak semata benih biologis yang ia sangga. tetapi juga ruh! yg ditiupkan dari bagian diriNya. sebab itulah kandungan diberi nama dengan namaNya, Rahim! Sang Penyayang. bukankah dalam gelung rahim janin memperoleh segala ke-Rahim-an yang dibutuhkannya? ia tak henti berhikmat dalam dzikir sembilan bulan kepada ArRahim, menanti dunia yg penuh tipu daya. karenanya kata pertamanya adalah tangis membahana. subhanalloh...

kuspoes said...

hmm Ibu ... pantes deh surga di telapak akki Ibu :D , Btw ntar kalo si kecil sudah melihat dunia wehh malah serba deh serba gak enak , serba enak , serba gemes , serba jengkel , serba cinta , serba .. pokoke kaya toko serba ada deh .....
Selamat mengandung si kecil :D