Thursday, December 30, 2004

Di ujung Senja 2004




Sebentar lagi, tanggalan masehi 2004 akan habis, berganti 2005. Yang udah pasti, kita manusia bertambah umur. Makin dekat kubur. Heh :-P

Hummm, kalo inget ritual tahun-tahun baru yang lalu, jujur aku sendiri lebih seneng menghabiskan waktu di rumah (soalnya Jakarta udah pasti macet), selalu aku lewati dengan segala kemeriahannya. Masa-masa ‘tahun baruan’ dengan hura-hura bukan ga pernah aku jalani. Udah lagi! Jaman kuliah dahulu kala bareng temen-temen buka kamar di hotel berbintang. Malam tahun baru kita lewati dengan ngobrol, ketawa-ketawa, trus pas tengah malam keluar hotel tiup trompet, udah gitu begadang sampe pagi.
Atau tahun baruan dilewatkan dengan nginep sama temen se-gank (taelah……kuna banget yak istilahnyah!) di rumah salah satu temen kita. Trus masih dengan menu yang sama, ketawa-ketiwi dan begadang! Jarang dilewati dengan tafakur (sekali-kalinya pernah juga sih, jaman kuliah dulu lewatin malam tahun baru ikutan pesantren kilat, itu juga sekali-kalinya).
Trus juga keliling Jakarta, liat kemeriahan tahun baruan. Kayaknya bisa dipastikan seluruh penduduk Jakarta, larut dalam kegembiraan tradisi ini. Petasan dan kembang api dibakar, memerahkan langit Jakarta. Panggung-panggung keria-an didirikan hingga ke pelosok kota ini. Pokoknya tahun baru means perayaan besar.

Kayaknya ga adil ya kalo tahun ini perayaan besar seperti itu tetap juga dilangsungkan, sementara saudara-saudara kita di ujung Utara negeri ini sedang dirundung duka. Mereka bukan hanya butuh sumbangan kita…..trus….selesai. Bukan..…bukan itu aja. Betapa masih banyak mayat-mayat yang bergelimpangan di sana dan belum dikuburkan. Betapa banyak tubuh-tubuh telanjang yang membutuhkan pakaian untuk mengusir dingin. Betapa banyak perut-perut lapar yang harus diberikan makanan. Betapa banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan dekapan kita sebagai penghibur duka mereka.
Adakah terpikirkan oleh kita, arief kah kita dengan tetap menjalankan ritual itu?

Salut buat Unilever Indonesia yang membatalkan acara menyambut pergantian tahun di Kafe Taman Semanggi. Salut buat BSM yang juga membatalkan acara Milad-nya di penghujung tahun ini, dan mengirimkan seluruh kaos Milad ke Aceh. Salut buat semua yang masih peduli sama saudara-saudara kita di NAD sana.

Sebentar lagi tahun baru, kalau masih diberi umur panjang, InsyaAllah kita bertemu lagi tahun depan. Kantor libur, komputer mati, artinya beranda rumah cyber kami juga akan sepi. Untuk sejenak.
Tidak ada yang istimewa yang akan kami berdua lakukan, mungkin hanya merenung dan bersyukur, betapa begitu luas karunia Illahi pada kami berdua. Atau malahan hanya kita lewati begitu saja, tidur bouw! :-P
Apapun yang kami berdua pilih untuk malam tahun baru nanti, ketika kalender 2004 diturunkan, kami berharap agar kami selalu bisa bersyukur atas semua yang Dia berikan untuk kami, baik dalam lapang….maupun sempit kami.

Selamat Tahun Baru……selamat punya kalender baru & agenda baru….selamat berlibur….titip-titip beranda kami yaaaaa…….

"Wahai anak cucu Adam,
engkau hanyalah kumpulan dari hari-hari yang terhitung.
Bila berlalu satu hari berarti hilanglah sebagian darimu.
Jika hilang sebagian darimu maka bertambah dekatlah saat kematianmu.
Kalau engkau sudah mengetahui hal itu Maka segeralah berbuat!
(Beramal, bersiap dan berbekallah)."


( Hasan al-Bashri )



Sekilas info :
Saat ini PMI pusat sedang membutuhkan banyak relawan yang akan dikirim ke
Aceh dan sekitarnya
Persyaratan:
1. Memiliki Kartu Identitas
2. Sehat fisik dan Mental
3. Mendapatkan ijin dari Orang tua/ Keluarga
Segera kirim bio data ke : sdmpusat@pmi.or.id


(pengen euy…….apadaya ga boleh sama suami :-P)


No comments: